Kamis, 08 Desember 2011

AWASILAH DIRIMU SENDIRI


2 Timotius 3:2-5 
Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Tuhan.

Waspadalah terhadap situasi jaman sekarang ini. 
Ada begitu banyak orang telah terjebak dalam situasi yang membawa dirinya kepada penggenapan nubuatan akhir jaman. Manusia lebih menuruti hawa nafsu daripada menuruti Tuhan. Itu sebabnya saat ini, ada begitu banyak umat Tuhan termasuk para pendeta dan pelayan Tuhan jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan.

Jangan heran, akibat lebih mencintai diri sendiri, akibat mencintai uang lebih dari segalanya, membuat sebagian besar umat pilihan Tuhan tidak lagi menjaga kekudusan. Mereka terjebak di dalam hawa nafsu jasmani, terjebak dalam perselingkuhan, terjebak di dalam penyesatan dan lain sebagainya.

Mari kita mengawasi diri sendiri dengan selalu mengintrospeksi diri. 
Sudahkah kita hidup sesuai firman Tuhan atau sudah jauhkah hidup kita dari Tuhan? sebagai hamba Tuhan, kalau kita sudah menemukan bahwa hidup kita sudah menyimpang, segeralah berbalik kepadaNya. Tidak ada salahnya kita mengaku dosa, tidak ada ruginya kita datang kepadaNya. Jangan merasa sudah benar dan merasa sudah suci karena sudah menjadi hamba Tuhan, sudah menjadi pelayan Tuhan, sudah menjadi pendeta dan lain sebagainya. 
Paulus saja mengingatkan Timotius yang adalah seorang hamba Tuhan agar selalu waspada dan mengawasi dirinya sendiri dan ajarannya agar dengan berbuat demikian dia menyelamatkan dirinya sendiri dan semua orang yang mendengarkannya. (I Timotius 4:16).
Sekali lagi diingatkan, awasilah diri kita sendiri agar jangan murka Tuhan ada pada kita. Terpujilah nama Tuhan. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar